 |
| Prof. Dr. Drs. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., atau dikenal dengan Din Syamsuddin. |
Perantara-Nasional.Com, Kabupaten Boyolali – Ustaz Thoriq Aziz menanggapi tuduhan yang diarahkan kepada Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Drs. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., atau dikenal dengan Din Syamsuddin, yang dianggap telah melakukan tindakan radikalisme, itu merupakan hal yang ngawur.
Melihat sepak terjang Din Syamsuddin di dalam dan luar negeri, kata Ustaz Thoriq, Din Syamsuddin selalu mempromosikan kemoderatan Islam atau wasaṭiyatul Islām. Lanjutnya, sebagai contoh, Din pernah berbicara kepada para pemimpin global dan tokoh agama berpengaruh di Abu Dhabi tentang prinsip-prinsip toleransi beragama dan mempromosikan perdamaian di tengah masyarakat Muslim.
"Tuduhan itu ngawur, tak paham saham besar yang diberikan Prof Din untuk mempromosikan kemoderatan Islam atau wasaṭiyatul Islām," tegas Ustaz jebolan Studi Islam dan Bahasa Arab Al-Azhar Kairo itu.
Penafsiran radikalisme agama adalah masalah relatif yang berbeda dari satu lingkungan ke lingkungan lain, budaya ke budaya lain, dan daerah ke daerah lain.
Menurut Ustaz Thorid, tuduhan kepada Din Syamsuddin tersebut hanya akan merusak iklim toleransi dan kerukunan. Tuduhan semacam itu seringkali bermotif politik dan merupakan bentuk intoleransi.
"Di balik tuduhan itu ada maksud lain," sitir Ustaz Thoriq.
Diketahui, Din sebelumnya dilaporkan alumni Institusi Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) lantaran bersikap radikal. Mereka minta Din diberikan sanksi lantaran statusnya kini adalah ASN dan juga dosen.
Social Header