Breaking News

Kehati-hatian itu Datangnya dari Allah

Oleh Muh. Thoriq Aziz Kusuma

 [Praktisi Studi Islam dan Arab]

Minggu, 11 Oktober 2020 | 19:15

Al-Allama Al-Manawi, semoga Tuhan merahmatinya, berkata: "Terburu-buru dapat mencegah dari memastikan dan melihat akibatnya, dan itu menjadi tempat tinggal kerusakan, dan itu adalah bagian dari intrik dan rengekan setan."


Perantara-Nasional.Com, Kota Surakarta    Sesungguhnya manusia dengan tabiatnya itu bersikap tergesa-gesa dan ingin cepat, manusia ingin bilamana berbuat dan mendapatkan sesuatu itu dengan cepat. Allah, Swt., telah menjelaskan soal ini, bahwa sikap tergesa-gesa, terburu-buru merupakan sikap yang menetap dalam jiwa anak-anak Adam.

 

وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا

 

“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.“ [QS. Al Isra’ Ayat 11]

 

خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ

 

“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepada kalian tanda-tanda (azab-Ku), Oleh karena itu, janganlah kalian minta kepada-Ku untuk mendatangkannya dengan segera.”  [Q.S al-Anbiyâ’ Ayat 37]

 

Sikap tergesa-gesa ini dapat membawa pelakunya kepada masalah dan kelelahan, bahkan menjeratnya dalam kesulitan. Syariat Islam telah mendelegasikan untuk mendidik jiwa agar berhati-hati dalam urusan dunia, hati-hati di sini maknanya adalah tidak tergesa-gesa dalam meminta sesuatu dan mengindahkan segala hal dalam proses pencapaiannya.

 

فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا

 

"Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Alquran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". [QS. Thaha Ayat 114]

 

Dalam sebuah syair Arab yang penuh hikmah dikatakan,

 

لا تـعـجـلن لأمـر أنت طـالـبــه    فقلما يدرك المطلوبَ ذو العجل

فذو التأني مُصيب في مقاصـده    وذو التعجل لا يخـلو عن الزلل

 

"Janganlah kamu bersikap tergesa-gesa dalam suatu hal yang kamu minta (menginginkannya), maka jarang sekali mendapatkan sesuatu yang diminta jika masih tergesa-gesa. Milikilah kehati-hatian (tidak tergesa-gesa) agar kamu dapat mencapai maksudmu. Sementara yang masih tergesa-gesa maka ia tidak terbebas dari ketergelinciran."

 

Kesabaran yang diperlukan itu ditandai dengan memastikan dan memperlambat serta menghindari sikap tergesa-gesa dan ingin cepat, karena dalam ketergesa-gesaan itu terdapat konsekuensi negatif dan mengerikan.

 

Al-Allama Al-Manawi, semoga Tuhan merahmatinya, berkata:

 

العجلة تمنع من التثبت والنظر في العواقب، وذلك مُوقع في المعاطب، وذلك من كيد الشيطان ووسوسته

 

"Terburu-buru dapat mencegah dari memastikan dan melihat akibatnya, dan itu menjadi tempat tinggal kerusakan, dan itu adalah bagian dari intrik dan rengekan setan."

 

Al-Nabigha berkata:

 

الرفق يُمن والأناة سعادة  فَتَأنَّ في رفق تلاقِ نجاحا

 

"Kebaikan menuntun kepada kebahagiaan, dan kesabaran adalah kebahagiaan. Kemudian bersabarlah dalam kebaikan untuk mencapai kesuksesan."

 

Atas otoritas Anas bin Malik, Ra., Nabi, Saw., bersabda,

 

التَّأَنِّي مِنَ اللهِ، وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

 

“Tidak tergesa-gesa (ketenangan/kehati-hatian) datangnya dari Allah sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.” [HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi]

 

Kehati-hatian itu datangnya dari Allah, Swt., dan Dia sangat mencintainya. Itulah sebabnya Nabi, Saw., bersabda kepada Ashajj Abdul Qais,

 

إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ

 

"Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesabaran dan pelan-pelan (tidak gegabah)." [HR. Muslim]

 

Wa Allāhu A'lam wa A'lā.

© Copyright 2022 - Berinteraksi dalam Keberagaman